Senin, 09 Juni 2014

Curcol

Sejak Sekolah Dasar kita telah dikenalkan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Manusia tidak pernah hidup sendirian. Bahkan Tarzan yang dibesarkan di hutan hidup dibantu oleh komunitas kera. Demikian besarnya pengaruh orang lain terhadap kehidupan kita, sampai-sampai orang lain itu bisa mempengaruhi pola pikir kita. Tak heran apabila kita berkawan dengan penjual minyak wangi maka kita juga akan kecipratan wanginya,, sedangkan kalau kita berteman dengan seorang pande besi ya kita kena bau asapnya.
Hanya saja untuk bergaul juga ada ilmunya. Karakter masing-masing individu juga berpengaruh terhadap lingkaran sosialnya. Begitu pun dengan anda maupun dengan saya. Tiap orang itu unik dan tiap orang punya penanganan sendiri. Memahami orang lain. Hanya saja memahami orang lain belum lah cukup. Perlu sikap yang mesti ditunjukkan untuk mengungkapkan apa yang dirasakan. Ini pun ada ilmunya. Dan saya belum sampai ke tahap itu.
Sulit bagi saya untuk mengungkapkannya. Bahkan dulu sempat depresi juga untuk menerimanya. Entahlah. Saya tahu itu kelemahan saya dan kelemahan harusnya bisa diminimalisir. Akan tetapi titik mulainya itu yang saya tidak paham dan ini membuat frustasi. Sampai akhirnya saya mulai masuk ke dunia kerja yang dituntut untuk bisa bekerja sama dengan orang lain. Ini tidak mudah. Bahkan saya harus mencari polanya. Dan hingga sekarang aku masih terus mencari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar