Hari Jum’at
yang cukup istimewa menurutku. Hari ini full dengan rutinitas yang sangat
melegakan tenggorokan yang seakan terhimpit dan sulit bernafas. Beberapa
kejadian yang sangat diluar dugaan dan juga beberapa hal merupakan perbaikan
dari beberapa kesalahan sebelumnya.
Jujur
saja beberapa waktu lalu aku sempat dirundung sebuah penyakit hati yang populer
akhir-akhir ini. Galau. Ya, penyakit
yang cukup membutakan hati dan pikiran yang berdampak kepada psikis dan
menggiring pada perilaku malas. Hah. Tetapi itu cerita lama. Cerita minggu
lalu, sedangkan ini cerita minggu ini. Aku pun berkata pada mikroba virus
galau, “good bye. Dan aku akan memperkuat pasukan antibodiku untuk menghadang
kalian.. hhahahaha” begitulah kira-kira yang bisa ku gambarkan dalam setiap
seringai yang tersungging di bibirku. Ohoho sok puitis dan melankolis.
Baiklah
akan ku ceritakan sekelumit episode hari ini k arena akan panjang jika ku
tuliskan semuanya. Hhehehe. Ceritanya dimulai dari pagi hari. Sekitar pukul
10.00 waktu Indonesia bagian Widoro (widoro itu tempat tinggalku sekarang,,
hho) aku mendapat sms aksi dan lobi (mmm,, mungkin bisa dikatakan bukan lobi
juga ding,, soalnya sekeras apapun aku menolak itu tetaplah telah menjadi
keputusan final) di mana aku harus menduduki jabatan sedikit lebih keren
daripada staff. Tetapi itu tidaklah penting untukku. Karena yang ku pahami dalam
organisasi bukanlah sebuah tempat untuk ajang unjuk gigi dan pamer kekuasaan.
Yang terpikir di otakku hanyalah aku mendapat amanah yang cukup menohok jantungku
pagi tadi. Sesuatu yang sudah menakutkan saat ku bayangkan dulu. But it’s okay.
Kalau diumpamakan kaki kananku sudah masuk ke dalam perahu, tinggallah kaki
kiriku yang harus mengikutinya.
Lalu
hal kedua yang cukup mengejutkan. Sebetulnya harusnya ini kali kedua aku ikut
aksi. Emang dasarnya aku ini mahasiswa yang cukup katrok dan ndeso (soalnya
kemarin-kemarin ga pernah mau ikut aksi gara-gara alasan politik :p) yang
mengkambing hitamkan persoalan akademis buat ga mau tau urusan “gitu-gituan”
hhehe. Jangan ditiru ya J.
Akhirnya ku bulatkan tekad untuk ikut aksi bersama Bitoh. Perlu diketahui oleh
kawan-kawan, dia ini kader yang cukup aktiv dan dengan sukarela menawarkan diri
untuk terjun di lapangan ketika ada aksi (jozz buat bitoh hhaha). Namun, sayang
disayang aksinya gagal karena kami kekurangan massa. Hempt. Lalu kami pun
perlahan mundur teratur L . setelah itu pun kami menyantap mie ayam
jamur. Dan jujur saja ini pertama kalinya aku memakan menu ini. Tapi rasanya
enak dan cukup untuk mengganjal perut.
Setelah
itu aku rapat HMPS. Tak ada yang terlalu spesial dalam rapat ini. Hanya saja
aku cukup senang karena aku kini mulai memahami karakter kawan-kawan dan ranah
kerja seperti apa yang mungkin tebangun. Nah setelah serius berkutat dengan
yang namanya organisasi aku pun melanjutkan perjalanan hari ini dengan
mengamini agenda kelas yang sudah disusun kawan-kawanku. Jalan-jalan. Yup,
jalan-jalan kali ini cukup spesial karena kami melakukannya malam hari. dan ini
adalah pertama kalinya aku pergi jalan-jalan pada malam hari. hemmm,, cukup
mengasyikkan dan sangat mmmmm,, sulit buat mengekspresikannya dalam satu kata
hehhe.
Kepergian
aku dan teman sekelas (meski tidak semuanya) ditambah gondes pinot dan wenny,
diawali dengan rasa lapar yang terangat sangat. Akhirnya kami memutuskan untuk
makan terlebih dulu. Awalnya kami tidak mau untuk makan di alun-alun selatan
karena faktor mahalnya jajanan di sana. Akan tetapi kami begitu bingung mesti
makan di mana toh pada akhirnya kami tetap saja makan di sana. Ckckckcck bisa
dikatakan kami tidaklah konsisten hhahaha. Tak apalah. Sesekali nguras kocek cukup dalam karena ini akhir
bulan. Maklum kami mahasiswa yang punya banyak kebutuhan. Wkwkwkwk. Harga di
sana bisa dua kali lipatnya bo. Hempt.
Setelah
kami puas mengisi perut kami, kami memenuhi hasrat kenarsisan kami di depan kamera.
Berfoto dengan anak-anak kecil pemilik warung kaki lima di sana. Aku ingat satu
anak dengan postur kecil imut dengan kepalanya yang botak. Ridho namanya. Anak
yang aktiv bergerak. Suka berlarian dan selalu punya aktivitas. Haah
benar-benar kepolosan anak yang begitu tulus. Hihihi. Lalu kami hunting foto di
dekat pohon beringin. Foto-foto narsis yang tak ada duanya (tentu saja versi
kami :p).
Puas
dengan foto, kemudian langkah kaki kami terhenti untuk melakukan keisengan
jalan lurus di antara pohon beringin. Mungkin bagi sebagian orang beranggapan
harusnya kami tidak melakukan hal tersebut karena kami yang dianggap “jilbaber”
(sebutan bagi orang-orang yang berkerudung lebar) tak sepantasnya melakukan hal
tersebut karena itu bisa menjadi pandangan negatif bagi orang-orang yang
melihat kami melakukan hal tersebut. Seolah kami memberikan teladan yang buruk.
Yah, maaf saja mungkin kami khilaf. Sebenarnya kami tidaklah bermaksud
demikian. Kami hanya ingin membuktikan perkataan salah satu kawan kami yang
mengaku bisa berjalan tepat di antara kedua beringin tersebut yang pada intinya
menurut ku adalah pentingnya konsentrasi dan kesungguhan untuk melewati segala
hambatan. Jika berbicara tentang syariat, saya bukanlah ahlinya. Satu hal yang
saya pahami setiap orang diperintahkan oleh Allah untuk berdakwah. Bukan hanya
para jilbaber ataupun para congklangers (istilah saya sendiri untuk menyebut
para ikhwan yang suka pakai celana congklang) yang mesti berdakwah tetapi semua
umat islam. Tetapi ada satu hal yang penting adalah berKHUSNUDZANlah. Maka
hidup ini akan terasa lebih indah. Waspadalah. Waspadalah. Hehehehe J
Kenangan bulan Mei
Baru di publish setelah
sekian minggu
aseeekkk adaa nama gua.... hahhahhaa....
BalasHapushehehehe....
BalasHapusloe seneng gue jg seneng :D